Jumat, 09 Oktober 2009

Guitar Signature Series


Jika 10 orang gitaris ditanya gitar apa yang mereka anggap paling enak soundnya dan paling nyaman untuk dimain? Kita bisa mendapatkan 10 jawaban yang berbeda. Ada yang menyebut modern rock guitar seperti seperti PRS dan Ibanez adalah yang paling oke, sebaliknya penganut big hair rock seperti saya pasti tidak jauh-jauh dari Jackson, Kramer, atau Hamer...Meskipun Dulu Saya Pernah Memakai PRS... Sementara yang menyukai classic rock pasti lebih suka dengan Fender atau Gibson, dan masih banyak lagi yang lainnya

Hal ini masih bisa diperdalam lagi dengan pertanyaan misalnya kalau suka Fender, yang seperti apa? Telecaster, Stratocaster, Jaguar, atau apa? Ini masih bisa diperdalam lagi misalnya Stratocaster yang seperti apa? Alder atau basswood untuk body? Pakai rosewood atau maple untuk freetboard? Apalagi kalau kita berbicara bentuk mau strat, explorer, flying V, telecaster atau superstrat.....?

Setiap gitaris selalu memiliki selera dan keinginan yang berbeda dengan gitar yang menurutnya dianggap paling cocok. Michael Schenker selalu memilih flying V dengan 2 humbucker apapun merek gitarnya (dulu Gibson sekarang Dean), Yngwie tetap setia dengan Fender stratocaster (dengan catatan pick upnya harus Dimarzio, karena ia tidak puas dengan pick up fendernya), Rhandy Rhoads dengan Jackson RR series, dan hampir setiap gitaris selalu punya selera masing-masing. Bahkan untuk gitar dengan jenis yang sama tetapi para gitaris tersebut bisa saja memilih tipe yang berbeda. Sebagai contoh meskipun sama-sama menggunakan stratocaster Jeff Beck dan Eric Johnson memilih tipe yang berbeda. Apa bedanya? Sabar, kita akan lihat di penjelasan yang berikut ini.

Yang menarik, hal ini dilihat oleh para pabrikan gitar di dalam maupun di luar negeri sebagai peluang untuk mengembangkan bisnis mereka. Dengan embel-embel signature series sebuah pabrikan bisa menjual sebuah gitar dengan harga 3-4 kali di atas harga normal. Padahal ongkos produksinya sendiri bisa jadi tidak akan naik setinggi itu hanya karena guitar tersebut mendapat tambahan features sesuai keingan sang pemilik signature. Di dalam tulisan ini saya akan mencoba mengulas beberapa gitar signature series yang menjadi andalan dari para gitaris maestro.

Dalam tulisan pertama ini saya akan membahas gitar-gitar yang digunakan para maestro dari Fender khususnya stratocaster, di tulisan yang berikutnya akan dibahas pula gitar-gitar signature series dari merek lainnya.

1. Yngwie Malmsteen Stratocaster

Suka guitar dan mau jadi shredder? Kalau begitu pasti kenal gitaris yang satu ini. Pernah mendapat julukan gitaris tercepat abad ini dan terkenal dengan lagu-lagu rock dengan pengaruh musik klasik dipadukan dengan petikan gitar secepat deru jet. Ia memilih Fender Stratocster sebagai the Main Axe. Yngwie menggunakan Stratocaster yang necknya di scalloped untuk memudahkan jari-jarinya bermain cepat di fret 12 keatas, lengkap dengan brass nut, dan 2 buah pick up DiMarzio YJM pickups di posisi neck and middle, serta DiMarzio HS-3 Stack di Bridge. Sebagai tambahan Yngwie memilih menggunakan large headstock, original synchronized tremolo dan aged plastic parts. Untuk freet board ia memilih dua bahan, maple dan rosewood, tergantung kepada jenis musik yang ingin dia mainkan. Dengan gitar ini ia dapat bermain super cepat dan nyawa dari classic rock yang Yngwie mainkan terasa hidup. Rock to the bone, mate!!!!!!!!!!


2. Eric Clapton Stratocaster

Eric “the slow hand” Clapton juga memilih Stratocaster sebagai tambatan hatinya.
Signature series miliknya menggunakan beberapa perlengkapan khusus seperti trio Fender Vintage Noiseless™ pickups yang dipersenjatai dengan powerful active mid-boost dan TBX circuits. Perpaduan seluruh senjata rahasia Eric Clapton ini membuat suara signature series menjadi jernih kaya dengan frequency middle dan Fender sendiri mengklaim guitar ini sebagai “one of the most versatile instruments we offer”. Features yang lainnya adalah special soft V-shaped neck dan a blocked original vintage synchronized tremolo bridge. Coba dengarkan permainan live dari Eric, jernih, halus, dan terasa lembut tanpa harus terdengar kehilangan tenaga...

3. Jeff Beck Stratocaster

Pendekar tua ini memang seorang maestro sejati, memiliki teknik tinggi, dan reputasi yang sudah teruji untuk bisa survive di beberapa decade. Sound guitar Jeff Beck sendiri sangat khas dan sangat mudah dikenali. Jangan mengaku pecinta guitar kalau tidak mengenali sound guitar Jeff Beck. Ia memilih soft C-shaped neck yang memiliki contoured heel untuk memudahkan jari-jari ajaibnya menjangkau fret-fret atas. Sedang untuk pick upnya dia menggunakan Fender Special Design dual-coil ceramic Noiseless™ pickups dan straight-ahead five-way switching. Dengan gitar ini permainan Jeff Beck menjadi sangat bertenaga dan sound yang dihasilkan juga sangat khas, lihat saja aksinya ketika ia melakukan tur bersama dengan BB King, meskipun bermain tanpa menggunakan pick hanya dengan fingering technique saja tetapi sound yang dihasilkan bening dan bersih.

4. Eric Johnson Stratocaster

Eric Johnson merancang sendiri guitar ini dengan seluruh features dan spesikasi yang
dia inginkan dengan contoured yang khas dan berbeda dengan tipe standard. Bodynya dibuat dari dua potong kayu alder yang digabungkan, sedangkan neck dan fretboardnya terbuat dari maple dengan radius 12” berbentuk V shaped dengan 21 fret. Pick guardnya diambil Eric dari Starocaster tahun 57, dan tidak lupa juga four spring vintage tremolo berwarna silver. Dengan Stratocaster hasil rancangannya sound guitar Eric menjadi sangat luar biasa, tone yang dihasikan sangat lebar dan amat jernih

5. Stevie Ray Vaughan Stratocaster

Signature series untuk SRV dibuat oleh Fender di tahun 1990an tepat beberapa saat sebelum sang maestro blues wafat. Dibuat berdasarkan Stratocaster tahun 60 dengan neck berbentuk oval, dan pao feerp fingerboard dan fret ukuran jumbo, sementar untuk pick upnya SRV memilih menggunakan Fender Texas Special™. Seluruh hardware yang digunakan berwarna emas. Dan satu lagi ciri khasnya adalah tulisan SRV di pickguard.

Tidak ada komentar: